Rabu, 11 Januari 2012

Musik Klasik

Dalam pengertian aslinya, musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para komposer klasik sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka gubah. Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan semata-mata untuk mempermudah, terutama untuk kepentingan akademis.
Ada pula pengertian lain dari musik klasik (walaupun yang ini jarang dipakai), yaitu semua musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua jaman, baik itu berupa simfoni Mozart, kantata Bach atau karya-karya abad 20. Istilah “keindahan intelektual” itu sendiri memiliki pengertian yang relatif bagi setiap orang. Dalam pengertian ini, musik dari era modern seperti Kitaro, Richard Clayderman, Yanni, atau bahkan Enya, juga bisa digolongkan sebagai musik klasik, tergantung dari sisi mana kita menikmatinya. Kalau kita lebih banyak menikmati elemen intelektual – dalam pengertian melodi, harmoni, atau aspek komposisi lainnya, maka jadilah ia musik klasik. Tapi kalau kita berpegang pada pengertian yang pertama tadi, maka jelas jenis musik ini tidak masuk dalam pengertian musik klasik. Untuk ini tersedia genre tersendiri, yaitu “new age”, atau terkadang juga digolongkan sebagai “art music”.
Kalau begitu, apakah musik yang sering dibawakan oleh orkestra Indonesia, Twilite misalnya, juga digolongkan sebagai musik klasik? Nah, persoalannya disini adalah kesalah-kaprahan yang terlanjur melekat sebagaimana yang ditulis diatas tadi. Twilite memang sering mendapat kritikan dari kalangan “mainstream” pecinta musik klasik, karena lebih banyak menyajikan musik pop yang dibungkus dalam kemasan klasik. Betulkah? Kenyataannya, Twilite memang bukan berada pada jalur musik klasik murni – walaupun dalam satu-dua kesempatan mereka juga mempagelarkan musik klasik. Yang biasa dipentaskan oleh Twilite sebenarnya adalah musik simfonik, atau Pops (pakai ‘s’; merujuk pada musik pop dengan sentuhan aransemen simfonik-orkestra). Dengan demikian, yang salah adalah pengeritiknya yang justeru kurang paham pengertian musik klasik yang sebenarnya (kenyataannya, Twilite memang tidak pernah menyatakan kalau mereka mempagelarkan musik klasik).
Namun demikian, kritikan terhadap kelompok orkestra kita kadang-kadang ada benarnya juga. Misalnya, adalah “tabu” bagi sebuah orkestra profesional untuk memboyong alat musik semacam syntesizer (sebagai pengganti piano), atau gitar elektrik (untuk menggantikan gitar akustik) dalam pementasan, hal mana sering dipraktekkan oleh kelompok orkestra di negeri kita. Juga ada kritikan tentang soal yang rada-rada teknis, seperti peran konduktor, etika penonton, dan beberapa hal lain. Belum lagi soal pemain yang itu-itu saja. Tapi bagaimanapun, usaha untuk mengenalkan musik yang lebih “cerdas” untuk masyarakat kita perlu dihargai. Masak sih, kita mau terus-terusan dicekoki musik dengan model goyangan yang makin lama makin norak itu!

[Kebudayaan] Seni Tradisional (Musik Korea)

Musik Korea adalah istilah yang diberikan untuk jenis musik tradisional yang dihasilkan oleh rakyat Korea, baik di Korea Utara maupun Selatan. Di Korea Selatan istilahnya adalah han-guk jeontong eum-ak (한국 전통 음악;韓國傳統音樂) atau guk-ak (국악;國樂), sementara di Korea Utara dinamakan minjok eum-ak (민족 음악;民主音樂).
Musik awal Korea diketahui dimainkan sebagai bagian dari upacara dan penyembahan kepada dewa-dewa. Umumnya, bukti-bukti tersebut berasal dari sumber-sumber tertulis Cina kuno. Karena Semenanjung Korea menjorok dari benua Asia bagian timur laut, rakyat Korea telah melakukan pertukaran yang aktif sejak lama dengan Bangsa Cina, Mongol, Jepang, Siberia dan Asia Tengah yang ikut mempengaruhi kesenian mereka.
Karena Korea telah terbagi lebih dari setengah abad, musik tradisional yang diwariskan antara kedua negara telah menjadi cukup berbeda. Musik Korea Selatan meyakini musik harus melampaui batas politik dan mencapai kemurnian yang tidak menyampaikan pesan propaganda. Musisi Korea Utara pun berpendapat bahwa musik harus melampaui politik namun untuk tujuan yang berbeda. Walaupun memiliki pandangan yang hampir sama mengenai musik, tujuan dan metode yang mereka kembangkan tidak sama.

Di Korea Utara, tidak ada istilah guk-ak (musik tradisional) dan jeon-tong eum-akjuga tak pernah digunakan. Jenis-jenis musik tradisional yang dikenal di Korea Selatan seperti jeong-ak (musik istana), pansori (opera tradisional), musik rakyat dan sanjo (permainan musik solo) tidak dikenal di Korea Utara. Jenis musik tradisional yang dipentaskan di Korea Utara hanya minyo atau nyanyian rakyat. Namun, minyo di Korea Utara tidak dinyanyikan dengan gaya tradisional, melainkan dengan gaya modifikasi yang diiringi aransemen permainan alat musik tradisional yang direvisi dan musik barat.
Semua alat musik tradisional kecuali alat musik perkusi telah mengalami rekonstruksi. Semua alat musik disesuaikan dengan skala musik barat, dan skala 7 not dimodifikasi agar mudah untuk dimainkan. Orang Korea Utara menganggap suara “kasar” alat musik tradisional sebagai suara yang “kotor”, sehingga mereka membersihkannya dan membuatnya jelas. Mereka juga memperluas jangkauan alat musik tradisional, sehingga satu jenis alat musik dapat memainkan jenis musik yang berbeda-beda.
Konsep terpenting yang dimiliki oleh musik Korea adalah menghasilkan bentuk “rehat suara” yang sama banyaknya dengan permainan musik itu sendiri.Maksudnya, musik Korea mementingkan jeda-jeda dalam permainan alat musiknya. Hal ini berbeda dibandingkan konsep musik barat yang menerapkan permainan yang terus menerus.
Falsafah permainan musik Korea disebut “lima aliran yin dan yang”. Dua belas not dalam satu oktaf dinamakan 6 yin dan 6 yang, yang dilambangkan oleh 12 buah bulan. Terdapat 5 suara mayor, antara lain gungsanggakchi dan wooyang melambangkan lima buah elemen alam (metal, kayu, air, api dan tanah),lima jenis rasalima jenis kebajikan dan lima buah organ tubuh vital manusia.
Rakyat Korea umumnya tidak menyukai musik dengan notasi yang absolut dan pasti. Musik Korea cenderung fleksibel. Dalam setiap permainan alat musik atau menyanyikan lagu tradisional pun selalu terdapat vibrasi yang dalam waktu bersamaan diperpanjang atau disembunyikan.
Melodi musik Korea penuh dengan ornamentasi, terutama sebelum atau sesudah nada suara utama. Setiap permainannya, selalu terdapat pola ritme pengulangan yang berfungsi memberi warna dan rasa musik.
Tempo merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk alur permainan musik Korea. Suara nada yang dimainkan dapat menjadi berbeda jika dimainkan dalam tempo yang bervariasi. Dua jenis musik, musik istana dan musik rakyat memiliki ciri khas masing-masing. Musik istana kaku, terkontrol dan kurang menunjukkan emosi. Dibandingkan dengan musik klasik negara lain, musik klasik (istana) Korea cenderung lambat sehingga tak dapat diukur dengan metronome. Contohnya, salah satu nyanyian gagok berjudul isak-daeyeob yang terdiri dari 45 kata, dinyanyikan dalam tempo waktu 10 menit. Tempo moderato permainan musik Korea mengikuti sistem pernafasan manusia, sementara musik klasik barat mengikuti detak jantung. Tempo musik klasik barat tiga kali lebih cepat dibanding musik Korea yang menerapkan sistem nafas manusia dalam tiap menit. Musik rakyat sebaliknya, bertempo ceria, sederhana, dan penuh dengan emosi dan antusiasme.

sejarah k-pop korea

Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun in 1992 menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup “teen idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I Love You, Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang mengadakan konser internasional bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square Garden.

Campursari

Istilah campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Jawa bagian tengah hingga timur khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gamelan sehingga dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen 'asing' ini 'tunduk' pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam Jawa dan gending.
Campursari pertama kali dipopulerkan oleh Manthous dengan memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada sekitar akhir dekade 1980-an melalui kelompok gamelan "Maju Lancar". Kemudian secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) serta akhirnya dangdut. Pada dekade 2000-an telah dikenal bentuk-bentuk campursari yang merupakan campuran gamelan dan keroncong (misalnya Kena Goda dari Nurhana), campuran gamelan dan dangdut, serta campuran keroncong dan dangdut (congdut, populer dari lagu-lagu Didi Kempot). Meskipun perkembangan campursari banyak dikritik oleh para pendukung kemurnian aliran-aliran musik ini, semua pihak sepakat bahwa campursari merevitalisasi musik-musik tradisional di wilayah tanah Jawa.

Keroncong dangdut (Congdut) adalah jawaban atas derasnya pengaruh musik dangdut dalam musik populer di Indonesia sejak 1980-an. Seiring dengan menguatnya campur sari di pentas musik populer etnis Jawa, sejumlah musisi, konon dimulai dari Surakarta, memasukkan unsur beat dangdut ke dalam lagu-lagu langgam Jawa klasik maupun baru. Didi Kempot adalah tokoh utama gerakan pembaruan ini. Lagu-lagu yang terkenal antara lain Stasiun Balapan, Sewu Kuto.
Masa Kejayaan Musik Keroncong. Pada Masa Keroncong Modern adalah Masa Kejayaan Musik Keroncong, di mana terdengar di mana-mana musik Langgam Jawa, Keroncong Beat, Campursari, koes Plus dan terakhir dengan Congdut dari Didi Kempot, hingga ke Suriname dan Belanda (2004-2008). Rupa-rupanya ini merupakan puncak kejayaan Musik Keroncong, sehingga Gesang khawatir bahwa Keroncong Akan Mati (2008, ucapan beliau sebelum wafat).

Masa keroncong modern (1960-2000)

Perkembangan keroncong masih di daerah Solo dan sekitarnya, namun muncul berbagai gaya baru yang berbeda dengan Masa Keroncong Abadi (termasuk musisinya), dan merupakan pembaruan sesuai dengan lingkungannya.
Mulai Masa keroncong modern (1960-2000) semua aturan baku (pakem) Musik Keroncong tidak berlaku, karena mengikuti aturan baku (pakem) Musik Pop yang berlaku universal, misalnya tangga nada minor, moda pentatonis Jawa/Cina, rangkaian harmoni diatonik dan kromatik, akord disonan, sifat politonal atau atonal (pada campursari), tidak megenal lagi pakem bentuk keroncong asli atau stambul, ada irama nuansa dangdut (congdut), mulai tahun 1998 musik rap mulai masuk (Bondan Prakoso), dlsb.

[sunting] Langgam Jawa

Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini. Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan cello ala kendang), saron, dan adanya bawa atau suluk berupa introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara utuh. Tahun 1968 Langgam Jawa berkembang menjadi Campursari.
Umumnya mempunyai struktur lagu pop yaitu A - A - B - A atau juga A - B - C - D dangan jumlah 32 birama. Lagu Langgam Jawa yang terkenal di tahun 1958 adalah ciptaan Anjar Any (1936-2008): Yen Ing Tawang Ana Lintang (Tawang dalam Bahasa Jawa berarti: awang-awang, langit, dan makna lain nama suatu desa di Magetan, Kalau di Langit Ada Bintang). Langgam Jawa menjadi terkenal oleh Waljinah yang pernah sebagai juara tingkat sekolah SMP di RRI Solo tahun 1958.

[sunting] Keroncong Beat

Dimulai oleh Yayasan Tetap Segar pimpinan Rudy Pirngadie, di Jakarta pada tahun 1959 dan bisa mengiringi lagu barat pop (mau melangkah lebih bersifat universal). Pada waktu itu Idris Sardi ikut tur ke New York World's Fair Amerika Serikat dengan biola tahun 1964 dengan maksud mau memperkenalkan lagu pop barat (I left my heart in San Fransico, pada waktu itu tahun 1964 lagu ini merupakan salah satu hit di dunia) dengan iringan keroncong beat, namun dia kena denda melanggar hak cipta akibat tanpa izin.
Dengan Keroncong Beat maka berbagai lagu (bukan dengan rangkaian harmoni keroncong, termsuk kunci Minor) dapat dinyanyikan seperti La Paloma, Monalisa, Widuri, Mawar Berduri, dll.

[sunting] Campur Sari

Di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) pada tahun 1968 Manthous memperkenalkan gabungan alat gamelan dan musik keroncong, yang kemudian dikenal sebagai Campursari. Kini daerah Solo, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya, terkenal sebagai pusat para artis musik campursari. Bahkan Bupati Sukoharjo ikut meramaikan bursa campursari.

[sunting] Keroncong Koes-Plus

Koes Plus dikenal sebagai perintis musik rock di Indonesia, pada sekitar tahun 1974 juga berjasa dalam musik keroncong yang rock. Keroncong Pertemuan adalah Keroncong Koes Plus dengan struktur bentuk campuran (dalam bahasa Belanda disebut Meng-vorm atau Inggris Combine form) antara Stambul II dan langgam Keroncong.
Seandainya band rock Indonesia bisa mengikuti jejak Koes-Plus untuk melestarikan budaya sendiri seperti keroncong, maka betapa indah musik rock Indonesia dapat ngetop dengan irama kampung halaman, berarti musik keroncong jangan mati (ucapan Gesang). Mudah-mudahan Mbah, generasi muda Indonesia dapat melanjutkan musik keroncong .

[sunting] Keroncong Dangdut (Congdut)

Keroncong dangdut (Congdut) adalah jawaban atas derasnya pengaruh musik dangdut dalam musik populer di Indonesia sejak 1980-an. Seiring dengan menguatnya campur sari di pentas musik populer etnis Jawa, sejumlah musisi, konon dimulai dari Surakarta, memasukkan unsur beat dangdut ke dalam lagu-lagu langgam Jawa klasik maupun baru. Didi Kempot adalah tokoh utama gerakan pembaruan ini. Lagu-lagu yang terkenal antara lain Stasiun Balapan, Sewu Kuto.
Masa Kejayaan Musik Keroncong. Pada Masa Keroncong Modern adalah Masa Kejayaan Musik Keroncong, di mana terdengar di mana-mana musik Langgam Jawa, Keroncong Beat, Campursari, koes Plus dan terakhir dengan Congdut dari Didi Kempot, hingga ke Suriname dan Belanda (2004-2008). Rupa-rupanya ini merupakan puncak kejayaan Musik Keroncong, sehingga Gesang khawatir bahwa Keroncong Akan Mati (2008, ucapan beliau sebelum wafat).

[sunting] Masa keroncong millenium (2000-kini)

Walaupun musik keroncong di era millenium (tahun 2000-an) belum menjadi bagian dari industri musik pop Indonesia, tetapi beberapa pihak masih mengapresiasi musik keroncong. Kelompok musik Keroncong Merah Putih[7], kelompok keroncong berbasis Bandung masih cukup aktif melakukan pertunjukan. Selain itu, Bondan Prakoso dan grupnya Bondan Prakoso & Fade 2 Black, menciptakan komposisi berjudul "Keroncong Bondol" yang berhasil memadukan musik gaya rap dengan musik latar belakang irama keroncong. Pada tahun 2008 @ Solo International Keroncong Festival, Harmony Chinese Music Group membuat suasana lain dengan memasukan unsur alat musik tradisional Tionghoa dan menamainya sebagai Keroncong Mandarin [8].

[sunting] Tokoh keroncong

Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah(lagu)|Bengawan Solo. Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong. Gesang menyebut irama keroncong pada MASA STAMBUL (1880-1920), yang berkembang di Jakarta (Tugu , Kemayoran, dan Gambir) sebagai Keroncong Cepat; sedangkan setelah pusat perkembangan pindah ke Solo (MASA KERONCONG ABADI: 1920-1960) iramanya menjadi lebih lambat.
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" untuk Gesang berkisar pada lagu ciptaannya, "Bengawan Solo". Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu di habitanya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".
Di sisi lain nama Anjar Any (Solo, pencipta Langgam Jawa lebih dari 2000 lagu yang meninggal tahun 2008) juga mempunyai andil dalam keroncong untuk Langgam Jawa beserta Waljinah (Solo), sedangkan R. Pirngadie (Jakarta) untuk Keroncong Beat, Manthous (Gunung Kidul, Yogyakarta) untuk Campursari dan Koe Plus (Solo/Jakarta) untuk Keroncong Rock, serta Didi Kempot (Ngawi) untuk Congdut.

Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920)

Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913). Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupa Pentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api. Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars, polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul III.
Pada waktu itu lagu Stambul berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur dengan Tanjidor yang asli Betawi. Pada masa ini dikenal para musisi Indo, dan pemain biola legendaris adalah M. Sagi (perhatikan rekaman Idris Sardi main biola lagu Stambul II Jali-jali berdasarkan aransemen dari M. Sagi). Seperti diketahui bahwa panjang lagu stambul adalah 16 birama, yang terdiri atas:

[sunting] Stambul I:

Lagu ini misalnya Terang Bulan, Potong Padi, Nina Bobo, Sarinande, O Ina Ni Keke, Bolelebo, dll. dengan struktur bentuk A - B - A - B atau A - B - C - D (16 birama):
  • |I , , , |, , , , |, , , , |V7, , , |
  • |, , , , |, , , , |, , , , |I , , , |
  • |I7, , , |IV, , , |, , V7, |I , , , |
  • |, , , , |V7, , , |, , , , |I , , , ||

[sunting] Stambul II:

Lagu ini misalnya Si Jampang, Jali-Jali, di mana masuk pada Akord IV sebagai ciri Stambul II dengan struktur A - B - A - C (16 birama):
  • |I . . . |. . . . |. . . . |IV, , , | (tanda . artinya tacet)
  • |, , , , |, , , , |, , V7, |I , , , |
  • |, , , , |, , , , |, , , , |V7, , , |
  • |, , , , |, , , , |, , , , |I , , , ||

[sunting] Stambul III:

Lagu ini misalnya Kemayoran, di mana mirip dengan Keroncong A sli sehingga sering salah diucapkan dengan Kr. Kemayoran, yang seharusnya Stambul III Kemayoran, dengan struktur Prelude - A - Interlude - B - C (16 birama):
  • Pr|I , , , |, , , , | Prelude 2 birama
  • A1|, , , , |, , , , |
  • A2|II#, , ,|V7, , , | Modulasi 2 birama
  • In|, , , , |IV, , , | Interlude 2 birama
  • B1|, , , , |I , , , |
  • B2|V7, , , |I , , , |
  • C1|, , , , |, , , , |
  • C2|V7, , , |I , , , ||
Musiq Losquin Bugis: Dari periode tempo doeloe ini lahir pula di Makassar bentuk keroncong khas yang dikenal sebagai musiq losquin Bugis, misalnya lagu Ongkona Arumpone yang dinyanyikan oleh Sukaenah B. Salamaki. Irama keroncong ini, tanpa seruling-biola-cello, tapi dengan melodi guitar yang kental, mirip seperti gaya Tjoh de Fretes dari Ambon. Kalau kita hubungkan kesemua ini, maka ada garis kesamaan dengan Orkes Keroncong Cafrino Tugu (Kr. Pasar Gambir) – Orkes Keroncong Lief Java (Kr. Kali Brantas) – Losquin Bugis (Ongkona Arumpone) – Orkes Hawaian Tjoh de Fretes (Pulau Ambon), yaitu gaya era tempo doeloe dengan irama yang cepat sudah dengan kendangan cello dan dengan guitar melodi yang kental.

Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661 [2] [3], dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880. Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879 [4], di saat penemuan ukulele di Hawai [5] yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso). Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah[6] (a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920), (b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan (c) Masa keroncong modern (1960-2000), serta (d) Masa keroncong millenium (2000-kini)

Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661 [2] [3], dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879 [4], di saat penemuan ukulele di Hawai [5] yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).
Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah[6]
(a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920),
(b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan
(c) Masa keroncong modern (1960-2000), serta
(d) Masa keroncong millenium (2000-kini)

Jenis Keroncong

Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya. Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi.

Alat Alat Musik

Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo. Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920). Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.
Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti
Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup
  • ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong - crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong)
  • ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F);
  • gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi);
  • biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang;
  • flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Jakarta);
  • selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato;
  • kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya;
Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.
Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, dangdut, rock, polka, mars).

Fado, Gereja Protestan dan Musik Keroncong

Seperti diketahui bahwa Musik Keroncong [1] masuk ke Indonesia sekitar tahun 1512, yaitu pada waktu Ekspedisi Portugis pimpinan Alfonso de Albuquerque datang ke Malaka dan Maluku tahun 1512. Tentu saja para pelaut Portugis membawa lagu jenis Fado, yaitu lagu rakyat Portugis bernada Arab (tangga nada minor, karena orang Moor Arab pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 - 1492. Lagu jenis Fado masih ada di Amerika Latin (bekas jajahan Spanyol), seperti yang dinyanyikan Trio Los Panchos atau Los Paraguayos, atau juga lagu di Sumatera Barat (budaya Arab) seperti Ayam Den Lapeh.
Pada waktu tawanan Portugis dan budak asal Goa (India) di Kampung Tugu dibebaskan pada tahun 1661 oleh Pemerintah Hindia Belanda (VOC), mereka diharuskan pindah agama dari Katholik menjadi Protestan, sehingga kebiasaan menyanyikan lagu Fado menjadi harus bernyanyi seperti dalam Gereja Protestan, yang pada tangga nada mayor.
Selanjutnya pada tahun 1880 Musik Keroncong lahir, dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi lagu Hawai yang dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan Musik Keroncong (lihat Musik Suku Ambon atau The Hawaian Seniors pimpinan Jenderal Polisi Hugeng).

Musik Tradisonal Cina

Alat musik tradisional Cina mengacu kepada semua jenis alat musik yang digunakan dalam budaya Cina. Alat musik tradisional Cina secara sederhana dapat digolongkan sebagai berikut:

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Alat musik gesek

  • Erhu(二胡)- Rebab China, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda.
  • Gaohu(高胡)- Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi.
  • Gehu(革胡)- Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello.
  • Banhu(板胡)- Rebab China, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya.

[sunting] Alat musik petik

  • Liuqin(柳琴)- Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar.
  • Yangqin(扬琴)- Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul dengan stik bambu sebagai pemukulnya.
  • Pipa(琵琶)- Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar.
  • Ruan(阮)- Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar.
  • Sanxian(三弦)- Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar.
  • Guzheng(古筝)- Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar.
  • Konghou(箜篌)- Harpa China.

[sunting] Alat musik tiup

  • Dizi(笛子)- Suling dengan menggunakan membran getar.
  • Suona(唢呐)- Terompet China
  • Sheng(笙)- Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara.
  • Xiao(箫)- Suling.
  • Paixiao(排箫)- Pipa pen.

[sunting] Alat musik pukul (perkusi)

  • Paigu(排鼓)- Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih.
  • Dagu(大股)- Tambur besar.
  • Chazi(镲子)- Simbal, cengceng.
  • Luo(锣)- Gong.
  • Muyu(木鱼)- Kecrek terbuat dari kayu.
Musikcina.jpg
Grup Musik Tradisional China
Alat musik tradisional China dapat dimainkan secara solo, ataupun secara bersama-sama dalam sebuah orkes yang besar (seperti zaman dahulu di istana kerajaan) atau dalam grup-grup musik mandarin kecil. Zaman dahulu tidak ada konduktor di ensambel musik China, ataupun penggunaan partitur musik pada saat pentas. Musik biasanya telah dihapalkan oleh pemusiknya, kemudian dimainkan tanpa alat bantu, sehingga kerjasama tim amat sangat dibutuhkan. Tapi zaman sekarang ini partitur ataupun konduktor dibutuhkan, apabila jumlah pemusik cukup banyak.

Pengertian Musik Korner

Artikel dan berita tentang pengertian musik corner mungkin telah berada pada daftar posting yang telah dipublis pada situs ini, namun mungkin anda belum menuliskan kata kunci yang tepat, bila belum menemukan yang sesuai dengan pengertian musik corner, Anda dapat melakukan pencarian dengan kata kunci yang lain, pada search di situs kafeilmu ini, atau dengan melihat daftar post berikut ini yang mungkin mempunyai materi yang diinginkan. Serta kami sertakan pula beberapa situs lain yang membahas pengertian musik corner. Anda juga bisa request untuk memuat artikel tentang pengertian musik corner pada kolom komentar. Bahkan anda dapat juga dapat mengirimkan artikel Anda ke email kami, mykafes@gmail.com.

Selasa, 10 Januari 2012

Musik Klasik

Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.[1]
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.[3][4][5]
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

[sunting] Referesnsi

  1. ^ "Classical", The Oxford Concise Dictionary of Music, Michael Kennedy (penyunting), (Oxford, 2007), Oxford Reference Online, diakses 23 Juli 2007
  2. ^ Chew, Geffrey & Rastall, Richard. "Notation, §III, 1(vi): Plainchant: Pitch-specific notations, 13th–16th centuries", Grove Music Online, ed. L. Macy (diakses pada 23 Juli 2007), grovemusic.com (akses berlangganan).
  3. ^ Malm, W.P./Hughes, David W.. "Japan, §III, 1: Notation systems: Introduction", Grove Music Online, ed. L. Macy (diakses pada 23 Juli 2007), grovemusic.com (akses berlangganan).
  4. ^ IAN D. BENT, DAVID W. HUGHES, ROBERT C. PROVINE, RICHARD RASTALL, ANNE KILMER. "Notation, §I: General", Grove Music Online, ed. L. Macy (diakses pada 23 Juli 2007), grovemusic.com (akses berlangganan).
  5. ^ Middleton, Richard. "Popular music, §I, 4: Europe & North America: Genre, form, style", Grove Music Online, ed. L. Macy (diakses pada 23 Juli 2007), grovemusic.com (akses berlangganan).

UNSUR MUSIK Modern NUSANTARA

Seperti pada musik tradisional Nusantara, musik non tradisional juga memiliki unsur-unsur dalam bentuk musikalnya. Unsur tersebut meliputi antara lain:

Bunyi


Musik adalah merupakan bagian dari bunyi yang enak didengar. Ada tiga elemen dalam bunyi musik yaitu terdiri dari:


1. Pitch

Tinggi rendah nada dalam bunyi dinamakan pitch. Pitch berkaitan erat dengan getaran yang dihasilkan dari suara manusia maupun dari alat musik. Semakin banyak getarannya, semakin tinggi nada yang dihasilkan. Pada vokal, pitch erat hubungannya dengan intonasi. Intinasi merupakan kemampuan seseorang untuk menebak / menyanyikan nada dengan tidak fals.

Dinamik


Dalam sebuah bentuk karya musik, dinamik mempunyai peranan untuk membuat sebuah karya semakin hidup. Dalam istilah musik dinamik merupakan suatu bentuk ilmu gaya yang yang dibuat sehingga menimbulkan keras lembut pada bagian-bagian tertentu dalam sebuah karya dengan simbol tertentu.



Timbre




Timbre memiliki arti sebagai warna suara. Pada suara manusia maupun alat musik juga memiliki warna suara yang berbeda-beda. Seperti pada suara manusia yang setiap individunya dapat menghasilkan karakter yang berlainan. Karakter perbedaan ini merupakan bentuk dari perbedaan timbre. Begitu juga alat musik. Sebagai contoh dua alat musik misal gitar dan piano memiliki warna nada yang sangat berbeda secara karakternya.




Media





Bentuk suatu karya musik pasti berhubungan dengan media. Baik menggunakan media yang dihasilkan dari suara manusia maupun media instrumen / alat musik. Fungsi media adalah sebagai bentuk untuk menampilakan suatu karya baik dari media vokal manusia, media permainan alat musik, maupun kombinasi vokal dengan alat musik.




Ritme





Irama sebuah lagu berhubungan erat dengan beat (ketukan), metrum (tanda birama), dan tempo (cepat lambat).





Beat






Dalam musik, beat merupakan lamanya suatu nada dinyanyikan atau dibunyikan. Lamanya nada dinyanyikan atau dibunyikan ini ddihitung dengan satuan ketuk. Dengan satuan ketuk, nada dapat diketahui berapa lama dinyanyikan atau dibunyikan.





Metrum






Irama adalah alunan-alunan dalam lagu yang dimainkan secara teratur sehingga membentuk suatu pola tertentu. Pola irama dikelompokkan berdasarkan ketukannya menjadi beberapa unit hitungan. Pengelompokkan beberapa unit hitungan ini sering disebut birama.





Tempo






Secara sederhana, tempo adalah kecepatan lagu, yaitu banyaknya ketukan (beat) dalam satu menitnya. Ukuran kecepatan lagu adalah dengan Metronom Maelzel ( M.M.).




Notasi





Dalam musik, setiap nada dilambangkan dengan bentuk not. Not-not ini berfungsi sebagai dokumentasi para komposer sehingga dapat dibaca dan dimainkan. Sebagai lambang musik, not dapat dituliskan dengan not angka maupun not balok.




Melodi





Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang tersusun secara berurutan sehingga tinggi rendahnya diketahui. Melodi sebuah lagu dapat tersusun secara mendatar, naik, maupun turun.




Harmoni





Harmoni merupakan hubungan antara sebuah nada dengan nada yang lainnya. Dapat disimpulkan, Harmoni adalah keselarasan berbagai bunyi yang terkandung dalam sebuah karya musik. Harmoni meliuti interval dan akor.





Interval






Setiap nada memiliki jarak yang berbeda-beda dalam tangga nada. Perbedaan jarak ini dinamakan Interval. Perbedaan tinggi rendah nada dalam interval karena didasarkan atas perbandingan frekuensinya.





Akor






Akor adalah susunan yang minimal terdiri dari tiga nada yang dibunyikan secara serempak / bersamaan hingga menghasilkan suara yang harmonis. Akor dapat digunakan dengan instrumen tertentu seperti gitar maupun piano untuk mengiringi seorang penyanyi.




Tonalitas





Beberapa ahli menyatakan bahwa tonalitas berhubungan dengan tanda kunci maupun tangganada. Tonalitas adalah aspek musik yang meliputi nada, tanda birama, tanda diam, dan ornamen lainnya di sekeliling sebuah nada tonik yang menjadi nada tumpunya. Dinamakan nada tumpu karena nada ini merupakan nada yang menjadi acuan atau awal penyusunan nada-nada lain dari sebuah tangganada.




Tekstur





Tekstur adalah istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada. Banyaknya tekstur musik merupakan hasil gabungan dari irama, melodi, harmoni, dan komposisi. Tekstur musik dibagi menjadi tiga macam, yaitu.





Monofon adalah suara tunggal.

Polifon adalah bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara bersama. Bentuk polifon dapat dijumpai pada pembagian suara dalam paduan suara.

Homofon adalah merupakan bentuk musik yang terdiri dari banyak suara, yang dimainkan sehingga menghasilkan suatu bentuk komposisi karya yang menarik.


Gaya Musik





Istilah gaya musik mengacu pada cara penyajian melodi dari komposisi lagu. Bentuk gaya musik antaralain seperti Staccato (cara memainkan / menyanyikan terputus-putus), Legato / Legatura (cara menyanyikan / memainkan dengan menyambung tidak sampai terputus), Sforzando (bertekanan).

Pengertian judul: PUSAT MUSIK MODERN DI SURAKARTA dengan Penekanan Pada Arsitektur Simbolisme adalah suatu wadah yang menampung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan musik modern secara terpusat dimana menyediakan fasilitas untuk pagelaran, promosi atau pameran, pendidikan, serta penjualan produk industri musik dengan penekanan pada arsitektur simbolisme diwujudkan dengan kiasan bentuk bangunan yang dapat menimbulkan persepsi seseorang. Dibutuhkannya suatu wadah yang menampung kegiatan musik secara terpadu, terpusat pada suatu tempat sehingga memudahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan musiknya. Dengan didesainnya bangunan Pusat Musik Modern di Surakarta yang menekankan pada Arsitektur simbolisme supaya dapat menampung semua kegiatan musik modern secara terpadu, terpusat pada suatu tempat sehingga memudahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan musiknya. Selain itu juga untuk memberi nuansa baru dalam hal bentuk tampilan bangunan yang menyimbolkan musik yang sebelumnya belum pernah ada di Surakarta. Permasalahan adalah bagaimana rumusan konsep Pusat Musik Modern di Surakarta sebagai wadah kegiatan musik modern dengan penekanan : a)Dapat mengkoordinasi kegiatan multi fungsi yang diwadahi meliputi kegiatan pagelaran, promosi, pendidikan, dan perdagangan. b)Dapat memenuhi tuntutan persyaratan ruang sesuai karakter kegiatan yang diwadahi. c)Dapat memenuhi tuntutan tampilan bangunan sesuai karakter kegiatan dengan penekanan arsitetur simbolisme. d)Ciri khas atau tanda bangunan yang monumental dalam bidang musik. Terutama pada bangunan dengan fungsi pagelaran musik. a. Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pusat Musik Modern di Surakarta sebagai wadah pagelaran musik, promosi, pendidikan musik, dan penjualan produk industri musik, dengan penekanan pada arsitektur simbolisme. b. Sasaran Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pusat Musik Modern di Surakarta sebagai wadah pendidikan musik, promosi atau penjualan produk industri musik, serta pagelaran musik dengan penekanan pada arsitektur simbolisme yang meliputi : a)Konsep penentuan site. b)Konsep bentuk massa bangunan dan pola tata massa sebagai wujud penekanan. c)Konsep fasade bangunan sebagai wujud penekanan.

Pengertian judul: PUSAT MUSIK MODERN DI SURAKARTA dengan Penekanan Pada Arsitektur Simbolisme adalah suatu wadah yang menampung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan musik modern secara terpusat dimana menyediakan fasilitas untuk pagelaran, promosi atau pameran, pendidikan, serta penjualan produk industri musik dengan penekanan pada arsitektur simbolisme diwujudkan dengan kiasan bentuk bangunan yang dapat menimbulkan persepsi seseorang. Dibutuhkannya suatu wadah yang menampung kegiatan musik secara terpadu, terpusat pada suatu tempat sehingga memudahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan musiknya. Dengan didesainnya bangunan Pusat Musik Modern di Surakarta yang menekankan pada Arsitektur simbolisme supaya dapat menampung semua kegiatan musik modern secara terpadu, terpusat pada suatu tempat sehingga memudahkan seseorang untuk memenuhi kebutuhan musiknya. Selain itu juga untuk memberi nuansa baru dalam hal bentuk tampilan bangunan yang menyimbolkan musik yang sebelumnya belum pernah ada di Surakarta. Permasalahan adalah bagaimana rumusan konsep Pusat Musik Modern di Surakarta sebagai wadah kegiatan musik modern dengan penekanan : a)Dapat mengkoordinasi kegiatan multi fungsi yang diwadahi meliputi kegiatan pagelaran, promosi, pendidikan, dan perdagangan. b)Dapat memenuhi tuntutan persyaratan ruang sesuai karakter kegiatan yang diwadahi. c)Dapat memenuhi tuntutan tampilan bangunan sesuai karakter kegiatan dengan penekanan arsitetur simbolisme. d)Ciri khas atau tanda bangunan yang monumental dalam bidang musik. Terutama pada bangunan dengan fungsi pagelaran musik. a. Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pusat Musik Modern di Surakarta sebagai wadah pagelaran musik, promosi, pendidikan musik, dan penjualan produk industri musik, dengan penekanan pada arsitektur simbolisme. b. Sasaran Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Pusat Musik Modern di Surakarta sebagai wadah pendidikan musik, promosi atau penjualan produk industri musik, serta pagelaran musik dengan penekanan pada arsitektur simbolisme yang meliputi : a)Konsep penentuan site. b)Konsep bentuk massa bangunan dan pola tata massa sebagai wujud penekanan. c)Konsep fasade bangunan sebagai wujud penekanan.

Penemuan Baru Mengenai Fisika Musik, Mengubah Lagu Daerah Menjadi Modern

Penelitian atas variasi dan potensi diversitas atau keseragaman musik tradisional yang ada di indonesia rupanya telah berhasil memberikan perkembangan yang menarik. Pada pertengahan tahun 2010 tim peneliti dari Bandung Fe Institute melalui supervisi Prof.Yohanes Surya, Ph.D, telah melahirkan inovasi baru dalam teknologi musik dengan apa yang disebut dengan "Fisika Musik".
 
Fisika Musik sendiri merupakan suatu kemampuan yang dilakukan oleh komputer dalam mengenerate suatu lagu baru tanpa campur tangan manusia atau otonom (seni generatif) dan dalam hal ini merupakan suatu kecerdasan musikal dalam perangkat komputasi.
 
Penelitian ini sendiri dilakukan melalui pemetaan atas data lagu-lagu tradisional Indonesia, yang sekian lama telah dikumpulkan secara partisipatif melalui perpustakaan digital budaya Indonesia. album pertama Fisika Musik sendiri sebagai album musik generatif komputasional pertama di Asia Tenggara dirilis oleh tim dari Bandung Fe Institute dengan nama MusiQu yang dapat dinikmati saat ini dengan sepuluh lagu pilihan dalam diskografianya. Diskografia album musiQu.
 
Beberapa musik yang telah dihasilkan melalui kecerdasan komputer dari album MusiQu antara lain:
  1. Yamko Bedil
  2. Madekdek-Cingcangkeling
  3. O Ina, Lancang Kuning
  4. Bungo Berantai
  5. ati-raja-Qu 
  6. Rock Sriwidjaja
  7. Solerambal SoleramQu
  8. Cingcangkeling Country Ballad
  9. HonkyTonk-Qu
  10. cotton-Field-Qu
 
Semua lagu dalam album ini digenerasi dengan menggunakan Fisika Musik v. 1.00 melalui karakterisasi memepleks lagu ditambah harmonisasi komputasional atas rekayasa Musical Instruments Digital Interface. Seluruh lagi tersebut dapat didownload disini.
 

Sasando Sebaiknya Dikolaborasi dengan Musik Modern

upang, FloresNews.com - Musik tradisional Sasando asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebaiknya dikolaborasi dengan musik modern agar popularitasnya tidak hanya sampai di kawasan Nusa Tenggara saja.

"Kolaborasi ini penting agar alat musik tradisional itu lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional," kata komposer musik dan lagu dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Agus Beda Ama di Kupang, baru-baru ini.

Ia mengatakan, hasil racikan musisi kenamaan Dwiki Dharmawan pada pagelaran festival musik Sasando memperbutkan Piala Presiden di Kupang belum lama ini dengan merajut sendu lagu ciptaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono "Ku Yakin Sampai Di Sana" merupakan salah contoh kolaborasi yang diinginkan.

"Ini salah satu cara bagaimana agar musik Sasando ini tidak sekedar menjadi konsumsi di kalangan orang NTT, Bali dan sekitarnya saja, tetapi juga dinikmati oleh masyarakat Indonesia dan dunia internasional," katanya.

Beda Ama sependapat dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yang optimis Sasando dapat bersanding di pelataran musik tradisional dengan provinsi lainnya, jika dikolaborasikan dengan musik modern yang berkembang pesat saat ini.

Beda Ama yang juga salah satu tim juri pada pagelaran Festival Musik Sasando itu mengatakan Menteri Jero Wacik sangat terpesona dengan racikan musik petik Sasando oleh musisi Dwiki Dharmawan yang dikolaborasi dengan musik modern.

"Setelah menikmati kolaborasi musik tradisional dengan musik modern yang dimainkan musisi Dwiki Dharmawan itu, Menteri Jero Wacik langsung berjanji akan menggelar fesitaval serupa di tingkat nasional. Ini memberi isyarat kuat bahwa Sasando akan jauh lebih populer jika dikolaborasikan dengan musik modern,

Kembali ke Index Topik Pilihan Balawan Jalani Tur Musik Perdana di Negara "Uncle Sam"

JAKARTA, KOMPAS.com -- Senin lalu (21/2/2011) WIB gitaris I Wayan Balawan (37) bertolak dari Tanah Air untuk menjalani turnya di AS. Itu akan menjadi pengalaman pertamanya tampil dan memberi workshop musik di sana.
Tur musik Balawan kira-kira sebulan tersebut akan dimulai di San Francisco (California).  Di kota itu, pria kelahiran Batuan, Sukawati, Gianyar (Bali) ini akan tampil dalam dua acara. Acara pertama, Balinese Art Exhibition atas undangan Asian Art Museum dan Bali Global Institute for Renewal. Ia ambil bagian dalam acara tersebut bersama dua pemusik gamelan Bali--I Nyoman Suwida (gangsa dan kendang) dan I Nyoman Suarsana (gangsa, kendang, dan rindik)--serta gitaris I Dewa Gede Budjana dan vokalis Ayu Laksmi.
Acara kedua, Other Minds Music Festival 2011 atau yang ke-16. Dalam festival musik yang digelar pada 3, 4, dan 5 Maret 2011 itu, Balawan, yang juga menyanyi dan bermain suling, akan tampil pada hari kedua hanya bersama Suwida dan Suarsana sebagai trio Batuan Ethnic Fusion. "Mereka itu master-master gamelan," ujarnya.
Setelah itu, tur musik Balawan cs tersebut akan dilanjutkan ke Madison (Wisconsin),  Denver (Colorado), Detroit (Michigan), Gambier (Ohio), dan New York. Di Madison, Denver, Detroit, dan Gambier mereka akan tampil dan memberi workshop yang diharapkan akan diikuti oleh para mahasiswa musik dan pemusik sana.
Perjalanan Balawan ke Other Minds Music Festival 2011 serta Madison, Denver, Detroit, dan Gambier disponsori oleh Kompas dan Kompas.com, sedangkan Suwida dan Suarsana disponsori oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata.     
Dalam Other Minds Music Festival 2011, Balawan merupakan salah satu dari delapan komposer tamu dari empat negara, yaitu Belanda, Indonesia, AS, dan Polandia, dan satu-satunya dari Indonesia. "Saya sudah mendapat undangan dari Other Minds Music Festival tahun ini kira-kira setahun lalu.  Festival itu menampilkan komposer-komposer yang unik dan aneh dari seluruh dunia," cerita gitaris yang bermusik di wilayah fusion--jazz, pop, rock, dan etnik Bali--ini kepada Kompas.com.
"Organizer-nya tahu tentang saya dari internet, tube. Selain itu, salah seorang organizer-nya juga sempat berlibur ke Bali dan menonton saya main," sambung pemusik yang sudah mengeluarkan album-album Globalism (1999), Balawan (2001), Magic Fingers (2005), Trisum: 1st Edition (2007), See You Soon (2009), dan Trisum: Five in One (2011) ini.
Untuk tur perdananya di AS, Balawan membawa sebuah konsep. "Saya ingin memerlihatkan sesuatu yang beda dari segi musik, lebih ke kolaborasi antara musik tradisonal, dalam hal ini gamelan Bali, dengan musik modern, dalam hal ini gitar elektrik, yang semuanya dimainkan oleh orang-orang Indonesia," terangnya. "Di sana banyak sanggar seni Bali, tapi punya orang-orang sana dan para pemainnya orang-orang sana," lanjutnya.
Selain tampil, mereka akan memberi workshop musik--kepada para mahasiswa musik dan pemusik sana--tentang perkembangan musik modern dan musik tradisional di Indonesia dewasa ini, dengan musik modern diwakili oleh permainan gitar elektrik oleh Balawan dan musik tradisional diwakili oleh permainan gamelan Bali oleh Suwida dan Suarsana.
"Workshop kami intimate di universitas-universitas. Tentang gamelan Bali secara lebih spesifik. Para peserta bisa try out, enggak cuma teori, langsung coba main on the spot. Juga tentang gitar modern, lebih ke unique style-nya, gimana berpadu dengan gamelan Bali," jelas gitaris yang terkenal dengan teknik tapping dan gitar double neck ini.
Untuk tur musik tersebut, Balawan cs menyiapkan kira-kira 20 lagu--dari komposisi baru karyanya hingga komposisi tradisional yang diaransemen ulang olehnya. Lewat tur itu Balawan juga ingin menekankan bahwa  musik tradisional setara dengan musik modern, juga memiliki master, dan bisa benar-benar dipadu dengan musik modern, bukan sekadar tempelan.
Balawan mengaku merasa sangat senang bisa menjalani tur di AS. "Dari tahun 2000 cuma ke Eropa, Kanada, Australia, Jepang, Hongkong, dan China," tutur Balawan, yang sudah sering tampil di Jerman dan pernah merilis album Balawan di sana.     
Ia berharap justru lebih banyak orang-orang non-Indonesia yang menonton pertunjukan dan mengikuti workshop-nya bersama Suwida dan Suarsana. "Saya ingin kasih tahu ke mereka, apa yang sudah dilakukan di Indonesia. Musik modern, musik tradisional, perkembangannya," katanya. "Beberapa profesor sana sudah melakukan riset tentang musik pop, musik etnik di Indonesia, bagaimana generasi muda kita, ada yang tertarik kepada musik tradisional atau malah 20 tahun lagi musik tradisional kita habis, sementara di sana orang-orang semangat untuk bikin sanggar seni tradisional kita. Jangan sampai mereka yang main keliling dunia membawakan musik tradisional kita," katanya lagi.

PENGERTIAN MUSIK MODERN Posted on Juli 20, 2010 by widagdo

Berbeda dengan musik tradisional, musik modern tidak lahir dari tradisi suatu masyarakat tertentu, tetapi musik ini di bangun berdasarkan suatu aturan komposisi yang jelas, seperti sistem notasi, tangganada, tekxtur, dan istrumen yang telah dikenal luas dan mudah dipelajari. Selain itu musik modern bersifat terbuka, artinya komposisi dan gaya musik ini sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal para musisi dari suatu masa.
Kritik terhadap suatu komposisi tertentu menjadi suatu hal yang biasa dilakukan, sehingga tidak heran apabila suatu komposisi atau gaya musik tertentu menjadi hilang atau ditinggalkan oleh masyarakat dan diganti dengan gaya musik yang lain.
Jenis-Jenis Musik Modern dapat dikelompokkan berdasarkan aliran, sumber bunyi, dan proses penciptaan penciptaannya.
A. Berdasarkan aliran:
1. Jazz
Dikembangkan p ertama kali oleh orang-orang Afrika-Amerika pada awal abad ke 20 di New Orleans, Amerika Serikat. Ciri utama dari musik jazz adalah improvisasi dengan aturan-aturan dan gaya yang telah mereka pilih. Improvisasi tersebut disertai dengan progresi chord yang berulang dari sebuah lagu populer atau komposisi asli. Instrumen utama dalam musik jazz adalah piano, bass, drumm, gitar, saxophone, trombon dan trompet.
2. Rhythm and Blues ( R & B )
Musik R&B terdiri dari berbagai jenis musik populer yang saling terkait. Musik R&B terdiri dari genre-genre seperti soul, funk, disco, dan rap. Saat ini musik R&B cenderung mengutamakan kemampuan improvisasi melodi dari vokalisnya dengan harmonisasi yang progresif dari bunyi-bunyi instrumen musiknya.
3. Pop
Musik poppuler memiliki 2 makna, pertama, musik-musik yang sedang disenangi oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Kedua, sebuah aliran atau gaya musik tertentu seperti halnya aliran musik lainnya. Dalam hal ini musik pop memiliki karakteristik yang berbeda dengan aliran musik lainnya.
Ciri musik pop adalah melodi sangat mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik, sangat fleksibel untuk dipadukan dengan gaya musik lain, harmoni tidak terlalu rumit, tempo bervariasi, penggunaan ritme bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. komposisinya juga mudah dicerna
4. Rock
Musik rock era jaman sekarang jauh lebih simpel dibandingin era sebelumnya, belum kebaca ciri yang signifikan karena masih merupakan pengulangan era-era sebelumnya, Mungkin baru akan kebaca setelah era ini lewat. Beda dengan era 60 yang kerasa banget lebih cenderung Rock’n Roll, 70an lebih bersifat Progresif dengan banyak pengaruh dari musik soul ,blues dan sedikit unsur musik klasik serta sangat menonjolkan virtuoso gitar, 80an kerasa banget beatnya karena pengaruh synthesizer seperti drum elektrik dan kibor dan alat gitar masih merupakan instrumenn yang menonjol,. Era 90 lebih ke arah jenis baru yang disebut grunge atau musik alternative (penyebutan alternative rasanya nggak cocok, karena kalau muncul lagi ciri baru di masa depan maka istilah alternative tetap kepakai) rasanya diawali sejak meledaknya Nirvana, pilihan chord lagu-lagu era 90an cenderung menjadi komposisi yang nggak biasa. Kalaua era sekarang mungkin lebih ke arah yang minimalis, mungkin lebih ke ciri punk, tapi punk khan udah ada sejak puluhan tahun… tidak bisa dikatakan sebagai ciri yang mewakili era sekarang, gitarnya juga jarang main melodi yang sulit dan penuh skil. Tapi diakui apa tidak semua pemain gitar era ini pingin tampak cool dengan sebagian besar terpengaruh oleh tehnik yang dipopulerkan oleh The Edge dari U2
5. Country
Musik ini sering disebut juga Country and Western, yang merupakan salah satu genre besar pada musik populer terutama di negeri Amerika serikat. Jenis musik modern ini bersumber dari musik rakyat (folk song) atau musik tradisional yang berasala dari Appalachia di kawasan pegunungan selatan Amerika Serikat.
Cikal bakal musik ini adalah dari lagu-lagu rakyat yang dibawa nenek moyang mereka para imigran dari kepulauan Inggris. Jauh sebelum ada industri musik maupun media elektronika, para imigran tersebut telah terbiasa menghigbur diri dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut lengkap dengan iringan musik dan tariannya. Dengan instrumen banjo (sejenis gitar) yang memiliki peran dan sebagai instrumen iringannya.
Ciri khas Country adalah penggunaan alternasi bass atau bas berganti disela-sela strumming. Bila memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan bergantian dengan strumming tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila dengan tangga nada natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A.
Di Indonesia sendiri, musik Country telah masuk pada sekitar awal tahun 1980-an. Namun popularitas jenis musik ini berkurang seiring dengan berkembangnya musik pop dan rock. Musisi country Indonesia yang terkenal adalah Rahmat Kartolo dan Tantowi Yahya.

Perkembangan Ilmu Pada Masa Modern dan Kontemporer Secara Epistemologis

Sebagian ciri yang patut mendapat perhatian dalam epistemologis perkembangan ilmu pada masa modern adalah munculnya pandangan baru mengenai ilmu pengetahuan. Pandangan itu merupakan kritik terhadap pandangan Aristoteles, yaitu bahwa ilmu pengetahuan sempurna tak boleh mencari untung, namun harus bersikap kontemplatif, diganti dengan pandangan bahwa ilmu pengetahuan harus mencari untung, artinya dipakai untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi ini. Pada abad-abad berikutnya, di dunia barat dan di dunia luar barat, dijumpai keyakinan dan kepercayaan bahwa kemajuan yang di capai oleh pengetahuan manusia khususnya ilmu-ilmu alam, akan membawa perkembangan manusia pada masa depan yang semakin gemilang dan makmur. Sebagai akibatnya, ilmu pengetahuan selama masa modern sangat mempengaruhi dan mengubah manusia dan dunianya.terjadilah revolusi I (dengan pemakaian mesin-mesin mekanis), lalu revolusi II (dengan pemakaian listrik dan titik awal pemakaian sinar-sinar), dan kemudian revolusi III yang ditandai dengan penggunaan komputer yang sedang kita saksikan dewasa ini. Dengan demikian adanya perubahan pandangan tentang ilmu pengetahuan mempunyai peranan penting dalam membentuk peradaban dan kebudayaan manusia, dan dengan itu pula tampaknya, muncul semacam kecenderungan yang terjalin pada jantung setiap ilmu pengetahuan dan juga para ilmuwan untuk lebih berinovasi untuk penemuan dan perumusan berikutnya. Sedangkan perkembangan ilmu pengetahuan di zaman kontemporer ditandai dengan berbagai teknologi canggih. Teknologi dan informasi termasuk salah ...

4 Legenda Musik Modern Dunia

4 Legenda Musik Modern Dunia
Musik di era modern ( setelah perang dunia ke II) memang diwarnai dengan berbagai macam orang –orang dengan talenta yang luar biasa, dengan genre music yang berbeda-beda. Berikut saya memilih 4 Legenda music modern dunia, yang karyanya begitu ajaib, musiknya masih didengar oleh banyak orang sampai sekarang dan sering diarensemen ulang oleh band/penyanyi sekarang. Selain itu keempatnya memiliki fans yang sangat fanatik, solo karir (kecuali Jackson dan Lennon yang memulai karir dengan nge-Band, tapi akhirnya memilih solo karir juga), sampai sekarang menjadi trend setter dalam fesyen dan keempatnya pun telah meninggal (meninggalnya pun disambut dengan hal yang ‘tak biasa’). So check this out guys :
1. Elvis Presley
Elvis Aaron Presley (8 Januari 1935–16 Agustus 1977) adalah seorang penyanyi rock ‘n’ roll legendaris Amerika Serikat. Ia juga adalah seorang produser musik dan aktor. Julukannya adalah “Raja Rock ‘n’ Roll”. Berkat lagu-lagunya yang memadukan irama rock ‘n’ roll dengan lagu-lagu ballad, dunia rock ‘n’ roll memperoleh fondasi komersial yang selanjutnya dapat dikembangkan musisi rock ‘n’ roll penerusnya. Pada masa kejayaannya, konser-konser Elvis dihadiri massa (kebanyakan remaja) dalam jumlah yang sangat besar. Gaya, sifat, serta cara berpakaiannya menjadi simbol bagi musik rock ‘n’ roll dan banyak ditiru penggemarnya.
2. Bob Marley
Robert Nesta “Bob” Marley (lahir di Nine Mile, Saint Ann, Jamaika, 6 Februari 1945 – meninggal di Miami, Florida, Amerika Serikat, 11 Mei 1981 pada umur 36 tahun) adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, dan musisi reggae berkebangsaan Jamaika. Bob Marley sampai saat ini dikenal di seluruh dunia sebagai musisi reggae yang paling tersohor dalam dunia musik reggae. Dia diakui perannya dalam mempopulerkan dan menyebarkan musik Jamaika dan Gerakan Rastafari ke seluruh dunia. [1]
Bob Marley adalah gitaris, vokalis, dan pencipta lagu dalam grup musik The Wailers (1964–1974) dan Bob Marley & The Wailers (1974–1981) yang beraliran ska, rocksteady dan reggae.
3. Jhon Lennon
John Winston Lennon (lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40 tahun) paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan mcCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik. Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga sukses dengan karir solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.
4. Michael Jackson
Michael Joseph Jackson (lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 – meninggal di California, Los Angeles, Amerika Serikat, 25 Juni 2009 pada umur 50 tahun)[1] adalah penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai “King Of Pop” dan mempopulerkan gerakan dansa “Moonwalk” yang telah menjadi ciri khasnya. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982, Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia.
Saya sangat senang apabila kamu komentar di bawah ini :D
4 Legenda Musik Modern Dunia
Musik di era modern ( setelah perang dunia ke II) memang diwarnai dengan berbagai macam orang –orang dengan talenta yang luar biasa, dengan genre music yang berbeda-beda. Berikut saya memilih 4 Legenda music modern dunia, yang karyanya begitu ajaib, musiknya masih didengar oleh banyak orang sampai sekarang dan sering diarensemen ulang oleh band/penyanyi sekarang. Selain itu keempatnya memiliki fans yang sangat fanatik, solo karir (kecuali Jackson dan Lennon yang memulai karir dengan nge-Band, tapi akhirnya memilih solo karir juga), sampai sekarang menjadi trend setter dalam fesyen dan keempatnya pun telah meninggal (meninggalnya pun disambut dengan hal yang ‘tak biasa’). So check this out guys :
1. Elvis Presley
Elvis Aaron Presley (8 Januari 1935–16 Agustus 1977) adalah seorang penyanyi rock ‘n’ roll legendaris Amerika Serikat. Ia juga adalah seorang produser musik dan aktor. Julukannya adalah “Raja Rock ‘n’ Roll”. Berkat lagu-lagunya yang memadukan irama rock ‘n’ roll dengan lagu-lagu ballad, dunia rock ‘n’ roll memperoleh fondasi komersial yang selanjutnya dapat dikembangkan musisi rock ‘n’ roll penerusnya. Pada masa kejayaannya, konser-konser Elvis dihadiri massa (kebanyakan remaja) dalam jumlah yang sangat besar. Gaya, sifat, serta cara berpakaiannya menjadi simbol bagi musik rock ‘n’ roll dan banyak ditiru penggemarnya.
2. Bob Marley
Robert Nesta “Bob” Marley (lahir di Nine Mile, Saint Ann, Jamaika, 6 Februari 1945 – meninggal di Miami, Florida, Amerika Serikat, 11 Mei 1981 pada umur 36 tahun) adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, dan musisi reggae berkebangsaan Jamaika. Bob Marley sampai saat ini dikenal di seluruh dunia sebagai musisi reggae yang paling tersohor dalam dunia musik reggae. Dia diakui perannya dalam mempopulerkan dan menyebarkan musik Jamaika dan Gerakan Rastafari ke seluruh dunia. [1]
Bob Marley adalah gitaris, vokalis, dan pencipta lagu dalam grup musik The Wailers (1964–1974) dan Bob Marley & The Wailers (1974–1981) yang beraliran ska, rocksteady dan reggae.
3. Jhon Lennon
John Winston Lennon (lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 – meninggal di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40 tahun) paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan aktivis politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling sukses dan berhasil hingga saat ini. Lennon dengan sinismenya dan mcCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat baik. Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, ia juga sukses dengan karir solonya. Salah satu hitsnya yang hingga kini masih sangat terkenal adalah Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.
4. Michael Jackson
Michael Joseph Jackson (lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 – meninggal di California, Los Angeles, Amerika Serikat, 25 Juni 2009 pada umur 50 tahun)[1] adalah penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai “King Of Pop” dan mempopulerkan gerakan dansa “Moonwalk” yang telah menjadi ciri khasnya. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982, Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia.

musik modrn

Wilayah nusantara terdiri dari berbagai daerah/suku budaya, sehingga kaya akan keragaman seni musik. Musik nusantara sering diidentikkan dengan musik tradisional, sedangkan musik modern berasal dari Barat. Apakah nusantara tidak memiliki musik modern? Seiring dengan perkembangan jaman yang telah mengglobal, seni musik nusantara pun berinteraksi dan dapat pengaruh dari unsur-unsur musik Barat dan lahirlah musik-musik modern nusantara.
Pada umumnya, kaum muda saat ini lebih mengenal musik modern daripada musik tradisional/daerah. Hal ini dapat kita lihat pada setiap konser musik modern selalu dipadati oleh kaum muda dan juga kalau kita perhatikan media musik di HP/komputer kaum muda maka hampir 99,99% adalah album musik modern.
Musik modern nusantara dapat dekelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Dangdut, ciri-cirinya: melodi dan harmoni sederhana, tangga nada cendrung minor, ekspresi berdasarkan keserasian lirik, beat konstan, lebih menekankan keindahan gerak.
2. Pop, ciri-cirinya: melodi mudah diterapkan dengan berbagai karakter lirik, fleksibel dan mudah dipadukan dengan dengan jenis lain, lagu mudah disenandungkan dan mudah dipahami, harmoni tidak rumit, tempo bervariasi.
3. Balada, ciri-cirinya: mirip dengan pop, tempo lambat dan sedang, pola melodi bervariasi, lirik ekspresif, mengisahkan suka duka kehidupan.
4. Rock, ciri-cirinya: area nada luas, kekuatan terletak pada dinamika aransemen, lagu sulit disenandungkan, lirik lagu ekspresif, beat cendrung keras, tempo lambat/cepat, harmoni sangat rumit.
Berikut ini beberapa contoh musik modern:
1. sebelum-cahaya-letto
2. Hitamku-Andra TB
3. Kau Curi-J Rocks

Pengertian Musik Tradisional Dan Musik Modern

Pengertian Seni Rupa Tradisional, Modern dan Kontemporer « Tips Sang Guru, Pengertian Seni Rupa Tradisional, Modern dan Kontemporer Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis. PENGERTIAN SENI MUSIK :: Mengenal Pengertian Seni Musik, Pengertian seni musik amatlah luas. Seni merupakan hasil ungkapan rasa sedih, keindahan, gembira, dan lain sebagainya. Wujud seni pun dapat berupa lukisan, pahatan, grafis, tari, musik, dan lain-lain. Karena Anda akan mendapatkan. Modul 1 PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN SENI, http://guruvalah.20m.com 1 | Seni Buadaya -Pengertian Kebudayaan dan Seni Kode Modul : 00/SB/X/1 NAMA SEKOLAH: SMK Negeri 1 Samarinda MATA PELAJARAN : Seni Budaya (SENI RUPA) KELAS/SEMESTER : ___/1 STANDAR.
Pengertian Seni Musik, Selamat datang di rumah sederhana tempat berteduh dari keramaian jagad maya. Terima kasih telah bersedia singgah dan bersilaturahmi di sebuah noktah kecil dalam luasnya alam maya. Semoga perjumpaan ini bisa berlanjut di kesempatan yang.
Perkembangan Musik Tradisional « Rainning’s Blog, Perkembangan Musik Indonesia A. Pengertian Musik Nusantara Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik. Alat Musik Tradisional Sumatera Utara, Dangduter Lombok Dadak n friends (Dadak-Djenggo-Wady-Cemon-Andre-Jaros-Imam-Dedy- n me;Baim) salah satu kekreatifan para pemuda Lombok Utara yang notabene semua TV No 9 - 1/6 - Carito Lapau episode Rumah Aman Gempa. Budaya Indonesia: Macam-macam alat musik tradisional indonesia, Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan.
The lombok music, Tempat berbagi ilmu dan mimpi pemusik POSTED BY admin IN Alat musik ON Jun 24, 2010 | 0 comments Angklung Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara. Rizaldi ISI Padangpanjang Musik Melayu, Perubahan dan tradisi merupakan dua kata yang mengandung arti kontroversial, perubahan selalu menginginkan pada sesuatu yang baru, sedangkan tradisi menghendaki sesuatu yang abadi sepanjang masa. Perubahan merupakan fenomena alam. Putra Sunda Ingin Berkarya: Pengertian Seni Tari, Seorang ahli sejarah tarian dan muzik Jerman bernama C.Sachs telah memberikan definisi seni tari sebagai gerakan yang berirama. Seni tari adalah pengucapan jiwa manusia melalui gerak-geri berirama yang indah. Dalam kebudayaan melayu.

Adakah Pengaruh K-Pop di Indonesia??????

K-pop, Kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop Korea), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik populer yang berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan populer di mancanegara. Kegan drungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada Demam Korea (Korea Wave) diberbagai negara. termasuk Indonesia.
       
        Musik Pop Korea Pra-Modern pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut mempengaruhi unsur-unsur awal musik Pop di Korea.

        Menurut pengamatan dari pengamat musik Indonesia, yaitu Bens Leo. Musik Korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup vokal, baik boyband maupun gilrband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-Pop sudah dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun lalu, karena Korea Selatan ingin mendapatkan pengakuan /kebudayaan mereka. Musik Korea mempunyai dua unsur utama yaitu fashion dan musik itu sendiri. biasanya musik Korea mengusung musik dance, beraliran hiphop, serta unsur Koreografi dan kostum yang menarik. Disini kengunggulan dalam "ketampanan dan kecantikan" juga di tonjolkan, selain kualitas pencipta musik oleh mereka sendiri.

        Di indonesia sendiri, pengaruh K-Kop bisa dibilang terlambat setahun dari negara-negara di belahan dunia lain. Musik K-Pop mulai dikenal pada tahun 2000-an di Indonesia. Kebanyakan para remaja yang menyukai K-Pop adalah remaja putri (Betul coz saya tidak suka). Dengan adanya musik K-Pop di Indonesia. Persaingan musik pun mulai muncul antara musik K-Pop dan musik Indonesia, sehinggah dapat membuat musik di Indonesia lebih Baik agar dapat bersaing dengan musik K-Pop dan membuat musik Indonesia lebih baik kualitasnya. Pengaruh K-Pop di Indonesia di tandai dengan munculnya Boyband asal Bandung, yaitu Smash. yang kerap kali mendapat cemohan dari para penggemar K-Pop karena meniru Boyband asal Korea Selatan yang juga bernama Smash (sekarang sudah bubar!!!!!!! tak thu persis kan bubarnya). tetapi ada juga masyarakat menyukai Smash. Smash juga merupakan pelopor terbentuknya Boyband dan Girlband baru yang bermunculan di Indonesia, sehinggah pengaruh K-Pop cukup terasa di Indonesia.

TENTANG SENI BUDAYA INDOSNESIA

Jenis kesenian di Indonesia banyak dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan. Tari Jawa dan Bali yang terkenal, misalnya, berisi aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu.
Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatra seperti tari Saman Meusukat dan Tari Seudati dari Nanggroe Aceh Darussalam.
Selain itu yang cukup terkenal di dunia adalah wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis. Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Solo, dan juga Pekalongan.
Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya.
Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Musik tradisional termasuk juga keroncong Jawa dikenali oleh hampir semua rakyat Indonesia, namun yang lebih berkuasa dalam paras lagu di Indonesia yaitu seni lagu modern kemudian Dangdut. Dangdut adalah salah satu musik Indonesia yang sudah merakyat di wilayah Nusantara, yang dipadu dari unsur musik Melayu, India, dan juga musik tradisional Indonesia. Dinamakan Dangdut karena suara musik yang terdengar adalah suara ‘dang’ dan ‘dut’ dan musik Dangdut lebih dikuasai oleh suara gendang dan suling. Lagu-lagu dangdut biasanya didendangkan oleh pedangdut dengan goyangannya yang seronok dan lemah gemulai yang disesuaikan dengan tempo lagunya. Ada berbagai macam corak musik Dangdut, antara lain Dangdut Melayu, Dangdut Modern (Dangdut masa kini yang alat musiknya telah ditambah dengan alat musik modern); dan Dangdut Pesisir (Lagu dangdut tradisional Jawa, Sunda, dll). Pada tahun 70-an, dangdut lebih dikenal sebagai aliran musik orkes Melayu, yang kemudian pada awal tahun 80-an ia lebih dikenal dengan sebutan Dangdut.
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, agama serta kepercayaan yang berbeda. Ada Batak, Karo, Minangkabau, Melayu di Sumatra dan sebagainya. Ada banyak agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha bahkan kini Kepercayaan Konghucu juga diakui. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia lebih memilih Islam sebagai agamanya.


 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes